Alat– alat Kebidanan Dan Fungsinya. 1. Termometer. Alat yang satu ini sebenarnya umum digunakan di mana saja. Tidak hanya untuk kebidanan, melainkan untuk berbagai macam disiplin ilmu. Bahak tidak hanya pada kesehatan tapi di ilmu pengetahuan, industri dan juga di berbagai tempat lain. Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur TokoAlat Kesehatan Murah di Ciputat. IstanaMedika merupakan Toko Alat Kesehatan Ciputat Lengkap yang menjual alat-alat kesehatan yang lengkap seperti Kursi Roda, Produk Plastic Ware dan juga alat tes narkoba Rapid Test dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan semakin tingginya permintaan pasar terhadap produk alkes yang berkualitas tinggi IstanaMedika hadir jenisalat musik hubungi di 081380333308 barang bisa dikirim ** tambah ongkos kirim, sesuai dengan daerah pengiriman. Suka. Suka. Balas. Budi. berkata: 31 Januari 2013 pukul 12:01. Jual drum tama imperial star, sonor 1007,marshall mg 100 hdfx, cora gm 100 mh, russel rokr 80, marshall 50 dfx, gtr fender stratocaster mexico, schecter diamond Heactingset (penjahitan episiotomi) 5. Peralatan tidak steril. 6. Obat-Obat dan bahan habis pakai. 7. Peralatan resusitasi (persiapkan semua Vay Nhanh Fast Money. Alat Kesehatan – Dalam menjalankan pekerjaannya, para tenaga medis membutuhkan berbagai macam alat kesehatan. Alat kesehatan adalah instrumen, mesin, atau bahan, yang digunakan untuk mendiagnosis, mencegah, menyembuhkan, atau merawat orang sakit, seperti 33 alat alat kesehatan berikut ini. Dibawah ini adalah daftar alat kesehatan dan fungsinya yang dilengkapi dengan gambar untuk lebih mempermudah pembaca dalam memahami peralatan-peralatan yang biasa dipakai dalam dunia medis atau kedokteran. 1. First Aid Kit First Aid Kit atau dikenal dengan nama alat P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan sangat dibutuhkan saat terjadi kecelakaan ringan maupun parah. Alat P3K berguna untuk memberikan pertolongan dan perawatan sementara sebelum mendapat pertolongan lanjutan. Kotak P3K harus berisi peralatan dari jenis kompres, plester, antiseptik, selimut, sarung tangan, gunting, tabung oksigen portabel, perban, kasa steril, termometer, peniti, pinset, dan senter. Kotak P3K juga harus dilengkapi obat antinyeri, antimulas, aspirin, antialergi, obat mata, obat gosok, dan amoniak cair. 2. Stetoskop Stetoskop adalah alat kesehatan yang paling sering dijumpai. Stetoskop merupakan alat akustik yang fungsinya memeriksa suara di dalam tubuh, seperti detak jantung, suara pergerakan usus dan lambung, dan lainnya. Suara tidak normal yang terdengar lewat stetoskop berguna untuk mendiagnosis penyakit. Alat ini bisa memberi informasi suara tertentu sekaligus menghilangkan suara lainnya. Dengan menerjemahkan suara yang didengar melalui alat ini, dokter bisa mengambil tindakan pengobatan yang tepat untuk pasien. 3. Bedpan Dalam bahasa sehari-hari, bedpan lebih dikenal dengan nama pispot. Alat kesehatan yang satu ini berfungsi untuk menampung urine dan feses pasien yang tidak bisa pergi ke toilet. Biasanya, bedpan dibuat dari bahan logam, plastik, maupun kaca. 4. Termometer Keberadaan termometer hampir selalu dibutuhkan dalam segala situasi medis. Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu tubuh dan memiliki beberapa jenis, seperti termometer air raksa merkuri, termometer digital, dan yang terbaru termometer inframerah. Termometer air raksa relatif murah, tetapi kurang akurat, lambat, dan bisa berbahaya jika pecah. Meskipun lebih mahal, termometer digital menampilkan suhu berupa angka hanya dalam beberapa detik. Termometer inframerah juga menggunakan sistem digital, tetapi dipakai tanpa menyentuh tubuh. 5. Pispot Urinal Pispot urinal adalah alat bantu bagi pasien atau lansia yang harus tetap berada di tempat tidur atau sulit bergerak. Ada beberapa bentuk pispot sesuai jenis kelamin penggunanya, biasanya berbentuk tabung atau bak yang dilengkapi pegangan sehingga mudah dibawa. Bahan pembuat pispot pun bermacam-macam, biasanya dari plastik atau stainless. Dibanding yang berbahan plastik, pispot stainless memiliki beberapa keunggulan mudah dibersihkan, kualitasnya lebih bagus, dan volumenya lebih banyak. 6. Alat Suntik Dalam istilah medis, alat suntik dikenal dengan nama syringe, spet, atau spuit. Mungkin semua orang pernah melihatnya. Alat ini berbentuk pompa piston sederhana dan berfungsi untuk memasukkan cairan/gas ke dalam tubuh pasien langsung ke pembuluh darah. Di samping itu, alat suntik juga berfungsi untuk mengisap cairan/gas sebagai sampel untuk uji laboratorium. Ukuran dan jenis alat suntik bervariasi, tergantung penggunaannya dan biasanya sudah satu paket dengan jarumnya. Alat suntik harus steril dan hanya boleh digunakan oleh tenaga medis. 7. Alat Infus Infuse Set Selain alat suntik, obat atau cairan lain juga bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse set. Dengan cara ini, cairan obat, vitamin, atau elektrolit dialirkan ke dalam tubuh melalui vena dengan kecepatan yang bisa diatur secara tetap konstan dalam waktu tertentu. Alat infus sering digunakan pada saat pasien harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Infuse set termasuk jenis alat kesehatan habis pakai disposable. Artinya, infuse set hanya boleh digunakan satu kali dan setelah itu harus dibuang. 8. Kursi Roda Kursi roda juga termasuk alat kesehatan berupa alat bantu bagi orang yang mengalami kesulitan berjalan. Kesulitan berjalan bisa diakibatkan kondisi sakit, patah tulang kaki, atau cacat bawaan. Berdasarkan sistemnya, ada dua jenis kursi roda, yaitu elektrik dan manual. Sementara itu, berdasarkan fungsinya, kursi roda dibedakan menjadi beberapa macam, seperti kursi roda standar, kursi roda untuk penderita cerebral palsy, kursi roda pediatrik, kursi roda untuk berolahraga, dan lainnya. 9. Nebulizer Penderita asma pasti sudah tidak asing dengan alat yang satu ini. Nebulizer sebenarnya tidak tergolong alat bantu kesehatan. Fungsi alat ini adalah mengubah bentuk obat cair menjadi uap atau aerosol sehingga lebih mudah dihirup. Dengan nebulizer, obat akan langsung masuk ke dalam sistem pernapasan sehingga bisa bekerja lebih efektif dan lebih cepat reaksinya. Selain asma, nebulizer juga biasa digunakan untuk mengatasi penyakit bronkitis, sinusitis, atau lainnya. 10. Glucometer Glucometer adalah alat untuk mengecek kadar gula darah. Satu set alat ini terdiri dari jarum lancet, alat lancet, strip pengukur, dan alat ukur itu sendiri. Jarum lancet beserta alat penyuntiknya merupakan alat pendukung agar tes gula darah mandiri bisa dilakukan. Adapun bagian yang berperan langsung dalam pengukuran kadar gula secara mandiri adalah strip pengukur dan alat pengukur. Strip pengukur digunakan untuk mengambil sampel darah dan bersifat sekali pakai, begitu juga dengan jarum lancet-nya. 11. Pulse Oximeter Pulse oximeter merupakan alat kesehatan yang berfungsi mengukur kadar atau kepekatan oksigen di dalam darah. Alat ini digunakan untuk mengecek kesehatan pasien yang memiliki masalah pernapasan atau jantung, seperti asma, kanker paru-paru, pneumonia, serangan jantung, dan gagal jantung. Pulse oximeter berukuran kecil dan dioperasikan dengan menggunakan baterai. Untuk menggunakannya, alat dijepitkan ke ujung jari pasien. Alat ini dilengkapi sensor cahaya yang menembus jaringan. Hasil pengukuran akan terlihat di layar dalam bentuk persentase. 12. Syringe Pump Sama seperti infuse pump, alat ini juga befungsi untuk memasukkan cairan atau obat ke dalam tubuh pasien dengan dosis dan waktu tertentu secara teratur. Hanya saja, kalau pada infuse, obat/cairan dimasukkan melalui selang, pada syringe pump, obat atau cairan dimasukkan melalui jarum suntik. Syringe pump bekerja dengan sistem elektronik mikroprosesor untuk mengontrol jumlah cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Jumlah cairan ini dihitung berdasarkan per jam. Alat ini dilengkapi alarm yang akan berbunyi ketika dosis dan waktu yang sudah ditentukan habis. 13. Masker Oksigen Masker oksigen digunakan untuk memberikan oksigen kepada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Alat ini dilengkapi selang sehingga proses pemberian oksigen bisa dilakukan dengan lancar. Saat digunakan, posisi alat menutupi hidung dan mulut sekaligus. Alat medis ini dibuat dari bahan yang lentur, seperti silikon dan PVC yang memenuhi standar kualitas medis, dengan warna bening. Ada beberapa jenis masker oksigen, seperti simple face mask, rebreathing mask, dan non-rebreathing mask. Biasanya, alat ini disediakan beserta tabung oksigennya. 14. Kruk Alat Bantu Jalan Bagi orang yang mengalami cedera kaki, patah tulang kaki, lemah kaki, atau memiliki cacat kaki bawaan, dibutuhkan alat bantu jalan yang biasa disebut kruk. Fungsi kruk adalah untuk menopang keseimbangan dan mengurangi beban berat badan saat berjalan, bisa juga untuk mengembalikan fungsi otot. Untuk menggunakannya, kruk dipegang dengan tangan dan ujungnya disandarkan pada ketiak. Itulah sebabnya, alat ini sering juga disebut kruk ketiak. Kruk bisa digunakan satu atau berpasangan sesuai kebutuhan. Kruk biasanya dibuat dari bahan kayu atau logam ringan. 15. Ranjang Pasien Setiap rumah sakit membutuhkan ranjang pasien sebagai tempat beristirahat pasien yang menjalani rawat inap. Ada dua macam ranjang pasien, yaitu yang menggunakan sistem manual dan elektrik. Ranjang manual digerakkan dengan tangan, sedangkan ranjang elektrik menggunakan remote. Berdasarkan mekanismenya, ada tiga jenis ranjang pasien 1 crank engkol, 2 crank, dan 3 crank. Seiring perkembangan teknologi di bidang kesehatan, ranjang pasien pun kini dibuat dalam beragam model. Semakin tinggi kelasnya, ranjang pasien yang disediakan pun makin nyaman, utamanya yang menggunakan sistem elektrik. 16. Ranjang Periksa Examination Bed Ranjang periksa digunakan para ahli medis untuk memeriksa pasien dalam posisi berbaring. Pemeriksaan yang dilakukan hanya berupa pemeriksaan luar, seperti memeriksa tekanan darah, denyut jantung, suhu, rongga mulut, dan kulit luar. Bentuk ranjang periksa ini menyerupai meja panjang dengan bagian kepala bisa dinaikkan dengan sudut kemiringan maksimal 45 derajat. Ukuran standar ranjang periksa adalah 200x65x75 cm. Rangkanya ada yang dibuat dari pipa besi dan baja antikarat, ada juga yang menggunakan bahan PVC. 17. Tensimeter Sesuai namanya, tensimeter adalah alat kesehatan untuk mengukur tekanan darah tensi. Dalam dunia medis, alat ini dikenal dengan nama sphygmomanometer. Dokter atau perawat menggunakan alat ini untuk mengecek apakah tekanan darah pasien normal atau tidak untuk keperluan diagnosis lebih lanjut. Saat ini, dikenal dua jenis tensimeter, yaitu manual dan digital. Pada tensimeter manual, alat dilengkapi balon untuk memompa, sedangkan tensimeter digital dilengkapi layar. Selain tekanan darah, tensimeter digital juga sekaligus mengukur denyut jantung. Tak hanya rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, tensimeter pun kini sudah banyak digunakan di rumah-rumah, terutama tensimeter digital. Dengan demikian, pasien dapat memonitor sendiri tekanan darahnya secara rutin dan mandiri tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. 18. Foley Catheter Foley catheter adalah alat untuk menyalurkan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara dan polusi di sekitarnya. Alat ini berupa selang fleksibel yang menghubungkan kandung kemih dengan urine bag dan pada ujungnya dilengkapi balon untuk mencegah kebocoran. Kateter urine, termasuk dari jenis foley catheter, dibutuhkan oleh pasien yang tidak mampu mengosongkan kandung kemihnya. Urine yang tidak dikeluarkan sangat berbahaya karena akan menumpuk dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan dan kegagalan fungsi ginjal. 19. Ambu Bag Pulmonary Resuscitator Ambu bag atau pulmonary resuscitator merupakan alat bantu pernapasan berukuran kecil dan ringan yang berfungsi untuk memberikan napas buatan. Alat ini berbentuk pompa bulat yang dilengkapi pipa berkatup dan masker untuk menghubungkan dan memudahkan proses pemberian udara kepada pasien. Alat ini dioperasikan dengan cara memompa oksigen dari udara bebas berulang kali ke dalam sistem pernapasan sehingga kebutuhan oksigen pasien terpenuhi. Biasanya, ambu bag digunakan saat ada kondisi kritis pascakecelakaan atau kondisi lain sebelum alat ventilator tersedia. 20. Infusion Pump Infusion pump berupa alat pompa elektronik yang berfungsi mengatur kecepatan aliran cairan infus sehingga jumlahnya terkontrol. Alat ini dilengkapi sensor mekanik dan elektronik serta diatur dengan mikrokomputer digital sehingga kecepatan tetesan infus bisa diatur dengan mudah dan akurat. Alat ini biasanya digunakan di ruang ICU. Kelebihan alat ini adalah bisa memantau jika ada aliran gelembung udara yang masuk dalam selang infus yang berbahaya karena bisa menyebabkan emboli. Selain itu, alat ini dilengkapi alarm yang akan berbunyi jika infus habis atau ada hambatan dalam aliran. 21. Tiang Infus Infuse Stand Tiang infus berfungsi untuk menempatkan botol cairan infus yang terhubung dengan pasien. Alat ini berupa tiang yang dapat diatur tingginya dan dilengkapi roda sehingga mudah dipindahkan. Tiang infus dilengkapi dua buah pengait tempat menggantungkan botol cairan infus. 22. Medical Ventilator Medical ventilator dirancang untuk menggantikan sebagian atau seluruh kerja paru-paru dengan cara memberikan pernapasan otomatis kepada pasien yang tidak dapat atau mengalami kesulitan bernapas. Alat ini akan mendukung ventilasi udara untuk mempertahankan fungsi pernapasan pasien. 23. Patient Monitor Patient monitor merupakan alat kesehatan yang fungsinya adalah memonitor kondisi kesehatan pasien secara realtime. Dengan alat ini, kondisi fisiologis dan tanda vital pasien dapat dilihat saat itu juga. Data-data tersebut ditampilkan pada sebuah layar monitor, baik LCD maupun CRT, secara terus-menerus. Alat ini biasanya digunakan di ruangan ICU, IGD, ruang operasi, atau ruangan lain, di mana pasien membutuhkan pemantauan secara intensif. Parameter yang ditampilkan pada layar, antara lain detak jantung, tekanan darah, irama napas dan jantung, kadar oksigen, suhu tubuh, grafik EKG, dan lainnya. 24. Blood Lancet Blood lancet adalah alat berupa jarum steril sekali pakai disposable yang berfungsi untuk mengambil sampel darah dengan cara menusukkannya ke ujung jari pasien untuk mengambil sampel darah dalam jumlah kecil. Alat kesehatan satu ini sangat efektif dan praktis karena ujung jarumnya tajam dan akurasinya tinggi. Biasanya, alat ini digunakan bersamaan dengan lancing device untuk mengecek kadar gula, asam urat, kolesterol, dan lain-lain. Blood lancet dapat digunakan oleh berbagai alat uji darah yang memakai jarum 28G. 25. Blood Warmer Darah dari donor biasanya disimpan di dalam lemari pendingin. Saat akan dilakukan transfusi, darah harus dihangatkan terlebih dulu hingga mencapai suhu yang sesuai dengan suhu internal manusia agar pasien tidak mengalami hipotermia. Untuk itulah dibutuhkan alat blood warmer penghangat darah. Alat ini dilengkapi termostat sehingga kestabilan suhu darah bisa dijaga. Cara kerja alat ini adalah darah dari kantung dialirkan melalui selang yang dilewatkan di antara alat blood warmer sehingga suhunya hangat dan stabil, yaitu sekitar 36–39 derajat Celsius. 26. Fetal Monitor atau Cardiotocography CTG Fetal monitor adalah alat untuk memantau kondisi janin di dalam kandungan secara lebih detail. Alat ini tidak hanya bisa mendeteksi detak jantung janin dan kontraksi, tetapi juga menganalisis dan menampilkannya dalam bentuk grafik yang tampak di monitor. Pemeriksaan menggunakan CTG biasanya dilakukan saat menjelang persalinan sehingga dokter dapat menentukan tindakan yang mungkin perlu dilakukan untuk memudahkan persalinan. Alat ini sangat bagus jika dipadukan dengan alat lain untuk menganalisis perkembangan janin dalam kandungan. 27. USG Ultrasonografi Alat ultrasonografi USG berfungsi untuk mencitrakan organ dalam tubuh manusia dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang suara tersebut akan mentransfer energi dari satu titik ke titik lain sehingga dapat mencitrakan hampir semua bagian tubuh dengan jelas. Namun, alat USG tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian tubuh yang ditutupi tulang atau dipenuhi udara. Hasil pencitraan yang ditampilkan alat USG, baik janin, jantung, ginjal, lever, lambung, usus, maupun lainnya dapat dilihat di layar monitor berupa gambar 2, 3, atau 4 dimensi. 28. Elektrokardiograf EKG/Alat Rekam Jantung Elektrokardiograf EKG atau alat rekam jantung adalah alat untuk merekam aktivitas elektrik jantung guna menganalisis ada atau tidaknya gangguan irama jantung. Alat ini bekerja dengan cara memasang beberapa elektrode yang dipasang pada beberapa bagian tubuh pasien selama beberapa saat. Elektrode tersebut akan mendeteksi perubahan elektris yang disalurkan otot jantung setiap kali jantung berdetak. Parameter yang diperiksa melalui alat rekam jantung ini meliputi detak jantung dan variasinya, ukuran dan posisi jantung, serta digunakan untuk mengevaluasi atau screening awal kondisi jantung. 29. Defibrillator/Alat Pacu Jantung Defibrillator atau alat pacu jantung berfungsi mengalirkan energi kejut listrik ke jantung. Alat ini digunakan sebagai upaya untuk menginduksi denyut jantung pasien yang berada dalam kondisi darurat. Defibrilator terbagi dalam dua jenis, yaitu defibrillator manual dan otomatis. Irama jantung diharapkan kembali normal dengan memberikan stimulus energi kejut dengan kadar tertentu yang dilakukan bersamaan dengan CPR. Cara ini diharapkan dapat membuat detak jantung kembali normal. 30. Alat Keshatan – Oxygen Concentrator Oxygen concentrator adalah alat kesehatan yang berfungsi menghasilkan oksigen dengan cara memanfaatkan udara sekitar, lalu menyaringnya tanpa menggunakan tabung oksigen. Kadar kemurnian oksigen yang dihasilkan alat ini bisa mencapai 90%. Selain untuk menghasilkan oksigen, alat ini juga bisa digunakan sebagai nebulizer. Bentuknya yang portabel membuat alat ini juga cocok bagi mereka yang sedang melakukan terapi oksigen dalam masa pemulihan penyakit dan relaksasi. 31. Alat Kesehatan – Oxygen Analyzer Oxygen analyzer adalah alat untuk mengukur kadar oksigen dalam suatu proses pembuangan gas. Alat ini biasa digunakan di ruang bedah dan terpasang pada sirkuit pernapasan di mesin anestesi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada sirkuit pernapasan. Ada tiga jenis oxygen analyzer, yaitu polarographic, galvanic, dan paramagnetic. Alat ini tidak boleh dioperasikan di lingkungan yang di dalamnya terdapat gas yang mudah terbakar. 32. Alat Kesehatan – Autoclaf Alat medis meliputi banyak jenis, tidak hanya berupa alat bantu, tetapi termasuk juga alat sterilisasi sterilizer. Salah satu alat sterilisasi yang digunakan dalam dunia medis adalah autoclave, yaitu sterilizer yang menggunakan uap panas bertekanan. Bahan yang digunakan untuk membuat autoclave adalah baja antikarat stainless steel yang di dalamnya dilengkapi elemen pemanas. Uap panas yang bertekanan tinggi di dalam autoclave terbukti efektif untuk membunuh mikroorganisme hingga ke spora. 33. Peralatan Kesehatan – Hematolgy Analyzer Hematology analyzer adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menganalisis sel darah secara otomatis dari sampel darah. Analisis dilakukan dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik terhadap sel-sel darah yang dilewatkan. Alat ini kerap digunakan untuk mendiagnosis beberapa penyakit, seperti kanker dan diabetes, juga dalam pemeriksaan hematologi rutin, seperti memeriksa kadar hemoglobin serta menghitung jumlah sel leukosit dan trombosit. Alat ini sangat bisa diandalkan karena memberikan hasil yang cepat dan akurat. 34-50 Dalam penulisan Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Penggunaan 33 alat alat kesehatan di atas dan banyak lagi alat lainnya akan sangat membantu dalam mencapai derajat kesehatan yang diharapkan. FilterKesehatanPerlengkapan MedisLainnyaElektronikPrinterMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 20rb+ produk untuk "alat infus" 1 - 60 dari 20rb+UrutkanAdalat paket infus TimurRAYSA 40+Adtiang infus ss kaki 5alat kesehatan 25 rbKab. BogorSJ alkesAdDouble Spike Infusion Onemed / Alat Penusuk botol Cairan Infus 1%MedanTERMINAL ALKES 14AdAlat tusuk Botol Cairan Infus Double Spike Infusion 1%BekasiMitra Sarana IndonesiaTerjual 1Ad1 Set Alat Infus + Selang BaratBeauty 6Infusion Set Adult Gidcare / Alat Selang Infus Set Dewasa 2%Kab. SidoarjoPrima Sarana 50 rb+SELANG INFUS / INFUS SET / ALAT INFUS / INFUSION 50 rb+Double Spike Infusion Onemed Alat Penusuk Botol Cairan 9 rb+Cuci hidung Nacl 500ml + Suntikan 20cc + Alat Tusuk Cairan 250+ONEMED - Double Spike Infusion Alat untuk Cairan MEDIKA 2 rb+ Uploaded byKA Hendra 83% found this document useful 6 votes6K views26 pagesDescription50 alat medisOriginal Title50 Alat Kesehatan Dan Fungsinya Beserta HENDRACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document83% found this document useful 6 votes6K views26 pages50 Alat Kesehatan Dan Fungsinya Beserta Gambarnya - Docx HENDRAOriginal Title50 Alat Kesehatan Dan Fungsinya Beserta HENDRAUploaded byKA Hendra Description50 alat medisFull description Unduh PDF Unduh PDF Terapi intravena atau infus dianggap ibarat pelecok satu cara yang paling kecil efektif kerjakan memberikan larutan pada pasien, baik talenta, air, ataupun pembeli. Meledakkan infus yakni kelincahan yang harus dikuasai oleh setiap tenaga medis. 1 Pastikan Dia memiliki standar infus. Patokan infus merupakan tiang tinggi seperti gantungan jas yang berfungsi bak arena bakal menggantungkan kantung cairan infus saat Sira semenjana menyiapkan dan memasrahkan terapi infus. Jika dalam situasi darurat tidak tersedia standar infus, Anda harus meranggitkan kantung infus di palagan yang posisinya kian tataran tinimbang pembesar pasien, sehingga tendensi gravitasi kondusif cairan infus mengalir ke bawah masuk ke dalam vena sosok tersebut. 2 Cucilah tangan Kamu. Nyalakan perbaraan dan cuci tangan dengan air dan sabun. Mulailah dengan telapak tangan sampai ke tapak tangan. Pastikan Anda pun membersihkan area di antara ganggang tangan. Selanjutnya, fokuskan kumbah berpunca terali mencecah pergelangan tangan. Terakhir, bilas tangan sampai bersih dan keringkan tangan Kamu. Jikalau bukan ada air, usapkan tangan Anda dengan antiseptik pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol.[1] 3 Periksalah pula cairan infus yang Ia dukung mutakadim sopan ataupun enggak. Sebelum start menyerahkan cairan infus, sangatlah penting bakal mempermainkan kembali instruksi dukun. Memberikan cairan infus yang salah pada pasien dapat membahayakan atma manusia tersebut. Anda kembali harus mengecek lagi bahwa obat yang akan diberikan kepada pasien sudah moralistis, diberikan pada terlepas dan waktu yang bersusila, dan cair infus nan akan diberikan intern kuantitas yang benar. Jika Kamu memiliki tanya, tanyakan plong dokter sebelum ia melanjutkan tindakan, sehingga Anda yakin 100% bahwa Anda mengetahui hal yang harus dilakukan. 4 Tentukan jenis set infus nan Engkau akan gunakan. Set infus terdiri semenjak selang dan pipa penyambung yang mengatur kuantitas cairan yang pasien dapatkan. Set makro macroset digunakan jika Dia harus memberikan enceran pada pasien sebanyak 20 tetes sendirisendiri menit, atau selingkung 100 ml per jam. Set makro biasanya digunakan untuk khalayak dewasa.[2] Set mikro microset digunakan jika Kamu akan memberikan cairan infus sebanyak 60 ampas gula masing-masing menit. Set mikro galibnya digunakan untuk jabang bayi, balita, dan anak-anak. Format selang dan ukuran pencucuk yang digunakan juga akan tergantung plong tujuan pemuatan infus. Takdirnya medium dalam keadaan darurat dan pasien membutuhkan cairan sesegera siapa, Anda perlu melembarkan penyemat dan ujar-ujar yang bertambah besar untuk memberikan cair dan/maupun talenta serta obat-obatan lainnya sesegera bisa jadi. Dalam keadaan yang lain terlalu mendesak, Anda dapat memilih jarum dan petuah yang lebih kecil. 5 Carilah ukuran penusuk yang sesuai. Kuncinya merupakan semakin strata nilai/skor pada penyemat, semakin mungil matra penyemat tersebut. 14 ialah ukuran yang minimal besar dan umumnya digunakan untuk mengatasi gejala syok dan trauma. 18-20 adalah ukuran penusuk yang biasa digunakan buat pasien dewasa. 22 lazimnya digunakan buat pasien pediatri sama dengan bayi, balita, dan anak-anak.[3] 6 Siapkan peralatan Anda. [4] Peralatan yang dibutuhkan antara lain pengebat/tourniquet lakukan membantu menemukan vena yang akan disuntikkan dengan jarum infus, plester atau lem medis cak bagi menjaga set infus tetap pada tempatnya setelah penusuk infus disuntikkan, kapas alkohol bakal mensterilkan peralatan, dan etiket/label kerjakan mencatat periode pemasangan, variasi cairan infus, dan pasien yang diinfus. 7 Siapkan semua peralatan di atas tetampan. Saat menginjak waktunya lakukan memberikan cair infus plong pasien, semua peralatan harus Anda persiapkan. Hal ini dilakukan buat memastikan prosedur pengisian infus dilakukan secepat dan semudah mungkin. Iklan 1 Siapkan kantung enceran infus. Lihatlah kemasan cairan infus dan carilah akses masuknya terletak di bagian atasnya dan sepeti penutup botol. Akses masuk ini juga adalah panggung untuk memasukkan set makro dan mikro. Gunakan kapas alkohol untuk mensterilkan distrik tersebut dan sekitarnya.[5] Takdirnya Ia merasa bingung momen memasang rajut infus, ikuti petunjuk nan tertera puas kantung kemasan. 2 Masukkan set infus makro atau mikro ke dalam kantung infus habis gantungkan pada standar infus. Pastikan drip chamber episode dari selang infus yang berbentuk seperti mana botol katai transparan, kancah berkumpulnya cairan infus yang akan masuk ke vena pasien berada pada tempatnya. Adegan ini juga berfungsi mengatur tetesan infus nan dilakukan oleh tenaga medis untuk memastikan pasien mendapatkan penyembuhan nan tepat. 3 Hilangkan pelembungan mega yang ada di dalam ular-ular. Pastikan drip chamber intern peristiwa setengah terisi. Sehabis seketul drip chamber terisi cairan infus, biarkan cairan mengalir bersumber dalam kantung infus menunaikan janji selang sampai mengaras ujungnya hal ini dilakukan lakukan menghilangkan gelembung udara yang terpenjara di n domestik selang. Tutup selang dengan kempa momen cairan infus sudah menyentuh ujung nasihat. 4 Pastikan selang tidak menjejak lantai karena ubin tidak steril dan kemungkinan osean banyak terdapat bakteri jahat. Seluruh peralatan infus berwatak nirmala tidak terletak mikrob jahat. Jika ujar-ujar hingga ke tegel, cairan infus dapat meradang nan bermanfaat mikroorganisme jahat boleh masuk ke dalamnya dan menginfeksi pasien.[6] Seandainya ujar-ujar infus menyentuh tegel, Anda harus menggantinya dengan yang yunior, karena selang yang terinfeksi boleh membahayakan pasien. Berhati-hatilah ketika menangani selang infus. Jangan sampai selang jebluk ke keramik. Iklan 1 Lakukan pendekatan dengan pasien. Bersikaplah sopan, perkenalkan diri Anda dan beri tahu bahwa Sira yang akan memberikan terapi infus kepadanya. Akan makin baik sekiranya Kamu memberitahukan pasien semua fakta mengenai infus–jarum yang disuntikkan ke kulit pasien akan terasa gempa bumi. Usahakan untuk mengklarifikasi situasi ini agar pasien luang apa yang ia akan hadapi.[7] Selain itu, beri tahukan kepadanya bahwa seluruh proses pemasangan infus akan memakan hari kira-sangka selama lima menit. 2 Atur posisi pasien dan kenakan sarung tangan. [8] Mintalah pasien cak bagi berbaring atau duduk di kasur atau geta, mana semata-mata nan mereka sukai. Seandainya ingin, Ia juga boleh kumbah tangan juga sebelum mengenakan sarung tangan untuk memastikan tangan Anda sungguh-sungguh bersih. Berbaring atau duduk akan membentuk pasien menjadi ranah dan boleh mengurangi nyeri yang akan mereka rasakan. Posisi ini juga akan memastikan posisi pasien tetap stabil sehingga ia tidak akan runtuh pingsan jika ia punya rasa takut serebral terhadap jarum. 3 Carilah lokasi yang paling kecil baik untuk mengegolkan cannula. Cannula memiliki bentuk begitu juga pipa mungil yang akan dimasukkan bersamaan dengan penyemat infus, tetapi cannula akan tetap makmur di intern pembuluh balik setelah jarum ditarik ke luar. Beliau semoga mencari vena di tangan pasien yang bukan dominan tangan yang lebih terik digunakan. Carilah pembuluh balik yang panjang dan bercat ilegal sehingga Anda bisa melihatnya dengan mudah ketika menusukkan jarum.[9] Anda harus mencari vena di wilayah lipatan antara lengan dasar dan atas. Pemasangan infus biasanya paling mudah dilakukan puas pembuluh balik di area ini. Selain cara tersebut, Engkau juga dapat memulainya dengan berburu vena nan cak semau di lengan bawah, atau bahkan di tapak tangan. Memulai berpangkal pembuluh balik yang berada di lengan bawah akan memasrahkan “peluang” yang lebih banyak seandainya Beliau lain berhasil menusukkan pencucuk infus puas percobaan pertama. Kalau Dia terbiasa mencoba lakukan kedua kalinya, Dia saja mesti berpindah ke pembuluh balik-pembuluh balik nan ada di atasnya. Itulah sebabnya Sira akan memperoleh keuntungan jika melakukannya pada vena yang terlihat di lengan bawah lebih lagi adv amat. 4 Ikatkan pembebat langsung di atas area nan akan ditusuk. [10] Ikatkan pembebat sedemikian rupa sehingga perban boleh dilepaskan dengan mudah. Ketika pengikat diikatkan, pembuluh balik akan menonjol sehingga lebih mudah untuk dilihat dan ditusuk. 5 Bersihkan provinsi tempat cannula akan dimasukkan. Gunakan kapas alkohol buat menyucikan area yang akan ditusuk area panggung pencucuk infus akan ditusukkan. Gunakan gerakan melingkar detik membeningkan area tersebut sehingga mikroorganisme dapat disingkirkan sebanyak mungkin. Biarkan kawasan tersebut mengering.[11] 6 Masukkan cannula. Peganglah cannula membentuk sudut 30-45 derajat terhadap lengan dan vena pasien. Peganglah cannula begitu juga detik Anda memegang jarum menyemprot sehingga bukan melenceng saat ditusukkan ke dalam vena. Detik Anda merasakan penusuk sudah lalu masuk ke kerumahtanggaan pembuluh balik terasa/terdengar seperti bunyi “meletup” dan muncul darah berwarna gelap di kerumahtanggaan cannula, kurangi ki perspektif tusukan sehingga sejajar dengan kulit pasien.[12] Dorong cannula ke dalam vena sepanjang 2mm lagi. Kemudian sesuaikan jihat penyemat dan dorong lagi cannula sedikit ke dalam pembuluh balik.[13] Keluarkan jarum sambil mendorong cannula timbrung sebaik-baiknya ke dalam vena sembari mempertahankan barang apa sesuatu tetap puas tempatnya. Buanglah penusuk ke dalam tempat khusus pembuangan benda-benda tajam. Ragil, lepaskan pembebat dan bersihkan wilayah tempat penikaman cannula dengan perban hipoalergenik atau kapas alkohol. 7 Sambungkan wejangan infus ke penghubung cannula. Sira harus mengegolkan ujung/culim penghubung kecil puas ujar-ujar ke dalam cannula secara perlahan sampai tersambung. Pastikan pipa penghubung dan cannula tertancap dengan baik. Bukalah klem selang infus secara perlahan agar larutan infus mengalir ke internal cannula dan tubuh pasien. Dia pula harus memasang plester pada selang dan radiks cannula di lengan pasien agar tidak belas kasihan atau beringsut. Mulailah dengan pemberian cairan normal saline hancuran garam fisiologis untuk menguji kecermatan pemasangan infus yang Anda lakukan.[14] Sekiranya Anda mengintai adanya pembengkakan di jaringan sekitarnya, atau adanya kelainan dalam pemberian cairan, inilah saatnya kerjakan memperbaikinya dengan berbuat pemasangan infus kembali merupakan memulai ulang proses ini jika pemasangan Anda tidak berdampak. Dengan asumsi bahwa cairan normal saline mengalir dengan baik melalui infus yang baru Anda pasang, Dia boleh menyinambungkan dengan memberikan cairan infus sesuai dengan yang diinstruksikan oleh tabib. 8 Aturlah jumlah titisan tiap-tiap menit. Aturlah kuantitas tetesan sesuai instruksi dokter. Nasihat infus plong umumnya telah dilengkapi dengan klem pengatur tetesan dan Anda perlu menghitung total jelmaan cair infus yang akan diberikan tiap-tiap menit. Beberapa barang set infus telah dilengkapi dengan cembul pengatur tetesan roller knob nan dapat diatur dan disesuaikan tetesannya dalam semenit, sehingga Anda tidak terbiasa menghitung secara manual. 9 Pantaulah pasien kerjakan melihat adanya tanda dan reaksi penolakan terhadap terapi yang diberikan. Selidik denyut dalaman, pernapasan, tekanan talenta dan master awak pasien. Laporkan seandainya ada label dan gejala yang tidak diinginkan. Gejala-gejala yang dimaksud antara lain peningkatan pada nyut nadi, laju respirasi, suhu jasmani dan impitan bakat. Iklan Siapkan gelojoh sepasang sarung tangan steril cak bagi arik-didik seandainya Anda hingga ke sesuatu yang tidak safi dan perlu menukar sarung tangan. Iklan Peringatan Jika Dia merasa cacat jelas mengenai suatu bagian semenjak taktik tertentu atau tentang pemasangan infus pada pasien, Engkau harus menanya dan meminta pertolongan. Kesalahan yang dilakukan boleh membahayakan kehidupan pasien. Iklan Artikel Tersapu Tentang wikiHow ini Pekarangan ini mutakadim diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Source Posted by

alat alat infus beserta gambarnya